EAS Rekayasa Kebutuhan D

Nama    : Herri Purba

NRP      : 05111840000056

Kelas     : Rekayasa Kebutuhan D


EAS Rekayasa Kebutuhan



1. Deskripsikan Kebutuhan Fungsional dan Non Fungsional aplikasi penyewaan alat berat.


  • Kebutuhan Fungsional
    • Penyewa

      1. Penyewa dapat melakukan login maupun registrasi
      2. Penyewa dapat melihat detail alat berat yang disewakan
      3. Penyewa dapat melakukan booking alat berat sesuai dengan durasi yang diinginkan
      4. Penyewa dapat melihat  detail booking penyewaan alat berat
      5. Penyewa dapat melihat status penyewaan alat berat
      6. Penyewa dapat melakukan refund jika terdapat kerusakan pada alat berat uang disewakan dengan cara melaporkannya terlebih dahulu
      7. Penyewa dapat mengajukan permintaan pengembalian alat berat apabila durasi sewa sudah selesai.

    • Admin

      1. Admin dapat melakukan login sebagai admin
      2. Admin dapat melakukan verifikasi terhadap penyewa
      3. Admin dapat melihat laporan kerusakan yang diberikan penyewa
      4. Admin dapat melihat detail booking alat sewa
      5. Admin dapat menambah, mengupdate, maupun menghapus alat berat yang disewakan.
      6. Admin dapat melakukan penjadwalan peminjaman dan pengembalian alat sesuai dengan ajuan penyewa.
      7. Admin dapat melihat laporan penyewaann alat berat

  • Kebutuhan Non Fungsional

    1. Sistem harus dapat diakses pada perangkat Android atau IOS
    2. Sistem harus dapat menangani permintaan/request secara paralel dan real time
    3. Halaman aplikasi harus dapat diakses setiap saat (daring)
    4. Sistem diharapkan memiliki bandwith yang cukup untuk menangani traffic pengunjung yang besar
    5. Sistem harus memiliki keamanan dan privasi data yang baik untuk melindungi data pengguna.
    6. Sistem harus memiliki desain antarmuka yang sederhana dan mudah untuk digunakan oleh pengguna.
    7. Fitur sistem harus dapat ditampilkan sesuai dengan role yang dimiliki.


SKPL dan RML

Berikut ini merupakan document SKPL yang kami buat beserta design RML nya:




Vidio Presentasi

Berikut ini merupakan link lanjutan dari EAS ini yang merupakan link tugas kelompok EAS yang berisikan formulir SKPL seperti di atas beserta vidio presentasi yang sudah kami lakukan:

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas 2 RK

Gambar
 Tugas 2 RK - Requirements Engineering Process Di tugas 2 kali ini, kita di minta untuk menganalisis SKPL untuk mendapatkan Requirements Engineering Process dari SKPL berikut: Exsiting Of The System     Sistem Informasi Pendataan Ternak merupakan perangkat lunak yang bertujuan untuk menyediakan informasi semua ternak yang ada di daerah tersebut dan membantu peternaknya untuk mendata informasi terkait hewan ternaknya  dengan mudah. Stakeholder Needs     Stakeholder dibagi dalam 2 yaitu lembaga dan peternak: Lembaga   Verifikasi Pendaftaran  Melihat Data Peternak  Melihat List Kelompok Peternak  Mengatur Keanggotaan Kelompok Ternak  Melihat List Tempat Peternak  Menambah Tempat Peternak  Melakukan Login  Melihat Data Hewan  Melihat Data Riwayat Kesehatan Hewan Peternak  Melakukan Login  Melihat Data Hewan  Melihat Data Riwayat Kesehatan Hewan  Menambah Data Hewan Ternak Baru  Melihat List Hewan Ternak yang Diternak Peternak  Melihat Detail Hewan Ternak yang Diternak Peternak  Mengedit da
Baca selengkapnya

Tugas 3 RK - MCAS ( Maneuvering Characteristics Augmentation System )

Gambar
Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS)       Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) adalah adalah program stabilisasi penerbangan yang dikembangkan oleh Boeing yang menjadi terkenal karena perannya dalam dua kecelakaan fatal 737 MAX, yang menewaskan semua penumpang dan awak di kedua penerbangan, total 346 orang. MCAS pertama kali digunakan pada tanker udara militer Boeing KC-46 Pegasus untuk menyeimbangkan muatan bahan bakar, tetapi pesawat yang didasarkan pada Boeing 767, memungkinkan pilot untuk mengambil alih kendali pesawat. Tujuan dibuatnya sistem ini sangat mulia, yakni memproteksi pesawat dari manuver yang berbahaya, seperti mengangkat hidung pesawat terlalu tinggi, sehingga mengakibatkan stall. Namun dalam kasus JT610, fitur ini justru diduga turut berkontribusi dalam membuat kecelakaan. Dengan memasang mesin sedikit agak ke depan dan ke atas, serta memperpanjang roda pendaratan depan (nose landing gear) sebesar 8 inci, Boeing mampu memangkas kon
Baca selengkapnya